
COIN FOR SCHOOL

Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, Prof. Dr. Drh. I Made Damriyasa, MS membuka kuliah kerja nyata (KKN) UNHI 2022 yang terpusat di Pura Segara Danu Batur, senin (8/8). KKN pertama kali digelar offline pasca pandemi Covid 19 ini mengambil tema Ranu Prana Bhakti yang bermakna danu sebagai energy gerakan kolektif. Ketua Panitia, Komang Agus Triadi Kiswara mengatakan lokasi KKN UNHI 2022 dilaksanakan diwilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, yakni tersebar di 15 desa penyangga Geopark Batur. Sementara pelaksanaan KKN kali ini dimulai dari tanggal 8 Agustus hingga 27 September 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 689 mahasiswa dan 60 dosen pembimbing. Dari sebanyak 60 orang dosen tersebut, terdiri dari lintas program studi dengan berbagai disiplin ilmu. seperti Prodi Hukum Adat, Prodi Teknik Sipil dan Planologi, Prodi Ilmu Agama, Budaya dan Seni, Prodi Pendidikan Agama Seni Tari, Prodi Karawitan dan Seni Rupa, Prodi Kesehatan Ayur Weda, Prodi Teknik Informatika, serta Prodi Ekonomi manajemen dan Akuntansi, paparnya. Seusai Pembukaan KKN, Rektor Profesor Damriyasa mengatakan, terdapat dua hal penting terkait kegiatan KKN Tahun 2022. Yang pertama adalah kewajiban mahasiswa mengikuti proses pembelajaran salah satunya adalah kuliah kerja nyata (KKN) tunai dilakukan. Selanjutnya yang menjadi spesial dalam KKN tahun ini adalah pertama kalinya UNHI melaksanakan KKN secara langsung pasca pandemi. Ini adalah sesuai dengan program kebijakan dari pemerintah provinsi Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang salah satu butirnya adalah Danu Kerti. Jadi bagaimana kita menyucikan dan memuliakan danau sebagai sumber kehidupan dan sumber kemakmuran, ujar Rektor. Sementara dipilihnya danau Batur sebagai pusat pembukaan KKN UNHI Tahun 2022 dikarenakan danau Batur adalah pusat peradaban sumber air di Bali bahkan sumber air dunia. Tentu ada dua hal yang saya harapkan, yang pertama adalah mahasiswa bisa berkolaborasi dengan masyarakat, kemudian berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu terkait dengan implementasi pengetahuan yang diperoleh selama di bangku kuliah. Yang kedua adalah, apa yang dikerjakan oleh mahasiswa dalam KKN ini ada manfaatnya bagi masyarakat dan sudah tentu mensukseskan program-program pembangunan, imbuhnya. Tampak Hadir Jero Gede Batur Duuran sekaligus berharap KKN UNHI yang dilaksanakan di Kintamani agar mampu melestarikan danau dan melestarikan kekayaan alam yang ada. Ngiring sareng-sareng lestariang. Cuma itu yang saya harapkan, dan semoga ada perubahan yang lebih baik, pungkasnya. HM
Selasa, 23 Agustus 2022Mahkamah Konstitusi RI bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Hindu Indonesia Denpasar (UNHI Denpasar) menggelar seminar nasional dengan tema,Menjaga NKRI Berdasar Pancasila: Teladan dari the Founding Fathers, hari Sabtu, 6 Agustus 2022, bertempat di Aula Taman Ashoka Kampus UNHI Denpasar. Acara ini merupakan rangkaian dari agenda utama MK RI yakni penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara MK RI dengan UNHI Denpasar tentang peningkatan pemahaman hak konstitusional warga negara dan mutu pendidikan tinggi hukum.Hadir dalam acara penting ini Hakim Konstitusi Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H.,M.S., Karo Humas dan Protokol MK RI Heru Setiawan, S.E.,M.Si., beserta jajaran. Sedangkan pihak UNHI Denpasar hadir langsung Rektor Prof. Dr.drh. I Made Damriyasa, M.S., Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi yang diwakili oleh Sekretaris Yayasan, Kol.(Purn). Dr. Drs. Dewa Ketut Budiana, M.Fil.,Wakil Rektor III Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si., hadir pula jajaran pimpinan lembaga, para Dekan serta koordinator pusat-pusat kajian di lingkungan UNHI Denpasar. Menariknya, acara utama penandatanganan MoU dilaksanakan secara daring antara Sekjen MK RI Prof. Dr. M. Guntur Hamzah, S.H., M.H, yang sedang berada di Makassar dengan Rektor UNHI Denpasar dengan disaksikan langsung Yang Mulia Hakim Konstitusi Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H.,M.S. Karo Humas dan Protokol MK RI Heru Setiawan, S.E.,M.Si., dalam sambutannya mewakili Sekjen MK memaparkan sesuai amanat UU No.24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi serta UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, kolaborasi antara MK RI dengan institusi pendidikan tinggi, dewasa ini merupakan amanat konstitusi yang wajib ditindaklanjuti secara nyata. Lebih lanjut Heru Setiawan menyampaikan, pihaknya merasa sangat senang dapat bersinergi dengan UNHI Denpasar dalam upaya meningkatkan pemahaman hak konstitusional warga negara serta upaya bersama meningkatkan mutu pendidikan hukum di Indonesia. Menurutnya, untuk mencapai tujuan ini, maka MK RI menggandeng lembaga pendidikan tinggi seperti UNHI Denpasar untuk turut serta membangun bangsa melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi diantaranya dalam lingkup penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan peningkatan hak konstitusional warga negara, penyelenggaran pendidikan Pancasila dan Konstitusi, Pengkajian ilmiah, forum diskusi, kuliah umum Pancasila dan Konstitusi termasuk pengembangan Jurnal Konstitusi dan hal-hal lain terkait. Rektor UNHI Denpasar Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukurnya karena UNHI menjadi salah satu pilihan sinergitas MK RI dengan warga kampus. Pihaknya berharap momentum penandatanganan MoU dan seminar nasional ini dijadikan tonggak oleh segenap civitas akademika UNHI Denpasar untuk lebih dekat dengan lembaga negara pengawal konstitusi tersebut. Sekretaris Yayasan Pendidikan Widya Kerthi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi-nya terhadap dipilihnya UNHI Denpasar sebagai mitra konstitusi MK RI. Kol.(Purn). Dr. Drs. Dewa Ketut Budiana, M.Fil. yang mewakili Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi menyitir tema seminar nasional yakni Menjaga NKRI Berdasar Pancasila: Teladan dari the Founding Fathers. Menurutnya Sila-Sila dalam Pancasila menarik untuk digali secara ilmiah oleh akademisi Kampus UNHI Denpasar secara multi disiplin ilmu. Dewa Budiana menjabarkan masing-masing Sila-Sila Pancasila dengan contoh riil sebagai bukti keteladanan yang telah dipersembahkan oleh para founding fathers. Seusai penandatanganan Nota Kesepahaman acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional dengan menghadirkan narasumber: Yang Mulia Hakim Konstitusi Prof. Dr. Arief Hidayat (Karaeng Arinra Galesong), akademisi yang juga Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Udayana, Prof. Dr. I Made Arya Utama, S.H.,M.Hum, serta Wakil Rektor I yang juga Guru Besar Fakultas Hukum UNHI Denpasar, Prof.Dr. I Putu Gelgel, S.H.,M.Hum dengan dipandu oleh I Made Dwija Suastana, S.H..M.H. yang juga dosen Fakultas Hukum UNHI Denpasar. Para peserta seminar tidak saja berasal dari mahasiswa Fakultas Hukum UNHI Denpasar, namun juga dihadiri oleh undangan eksternal kampus diantaranya: Ombudsman RI Kantor Perwakilan Bali, Kejati Bali, PHDI Provinsi Bali dan Denpasar, Pasikian Yowana MDA Provinsi Bali, Pasikian Krama Istri MDA Provinsi Bali, Ormas Kepemudaan Mahasiswa seperti KNPI Provinsi Bali, HMI Cabang Denpasar, PMKRI Cabang Denpasar, HIKMAHBUDHI Bali, KMHDI Bali, Prajaniti Bali, DPP Persadha Nusantara Provinsi Bali, Aliansi Pemuda Hindu Bali, BEM UHN IGB Sugriwa, BEM STAHN Mpu Kuturan Singaraja serta beberapa organisasi mahasiswa Hindu dari beberapa kampus di Bali. Acara seminar yang berlangsung menarik ini kemudian diakhiri dengan menyanyikan lagu Hari Merdeka dimana para narasumber tampak membaur dengan peserta dengan semangat sambil membawa bendera merah putih ukuran kecil. HM
Senin, 08 Agustus 2022Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar kembali mendapat kunjungan, yang kali ini berasal dari rombongan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIM Raden Fatah Palembang, senin (18/7). Kunjungan dirangkai dengan penandatanganan Noktah kerjasama yang dilakukan oleh Wakil Dekan I Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang dengan Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Agama UNHI, I Gusti Bagus Wirawan. Dalam kesempatan tersebut Wakil Dekan I Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Pathur Rahman menyatakan apresiasinya terhadap UNHI Denpasar karena memberikan sambutan yang hangat atas kedatangan rombongan. Dikatakan, meskipun kunjungan kali ini adalah tatap muka perdana, namun ikatan secara emosional antara UIN Raden Fatah Palembang dengan Universitas Hindu Indonesia sudah cukup lama. Karena Dekan kami beberapa kali sudah berkunjung ke sini. Sementara pada hari ini kami membawa rombongan mahasiswa sebanyak kurang lebih 131 orang dengan beberapa agenda, ungkapnya. Lebih lanjut agenda yang dimaksud diantaranya, melakukan MoU dengan mengembangkan berbagai macam hal, baik program pembelajaran seperti halnya pertukaran dosen. Selain itu pertukaran penulisan karya ilmiah serta kegiatan kemahasiswaan. Diharapkan terjadi dialog yang positif pada kunjungan kali ini, bahkan pihaknya menunggu kedatangan rombongan Universitas Hindu Indonesia untuk hadir di Palembang. Ini sesuatu hal yang penting bagi kami untuk melakukan kerjasama yang rencana, terukur dan berkelanjutan. Sehingga bisa mensukseskan akreditasi perguruan tinggi masing-masing lewat kerjasama dan networking yang kuat, imbuhnya. Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Agama UNHI, I Gusti Bagus Wirawan mengucapkan terima kasih atas kedatangan UIN Palembang untuk melakukan studi banding yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ada satu hal yang menarik disampaikan oleh beliau. Yakni, melalui studi banding ini bisa melakukan perkuliahan secara online. Seperti mahasiswa Filsafat diajar oleh dosen yang ada di UIN Palembang, begitu juga sebaliknya. Nah tentu hal yang semacam ini, sangat baik kedepannya dalam kaitan memperkaya pengetahuan atau wawasan mahasiswa, ucapnya. Wirawan berharap kerjasama tidak berakhir sampai di sini, namun bisa dikembangkan lagi terkait dengan bidang penelitian dan juga di bidang pengabdian sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui kerjasama ini kita akan memperkuat jaringan kita terutama bagaimana kita bisa memuat artikel pemikiran mahasiswa ataupun dosen di masing-masing perguruan tinggi itu. Jika seandainya nanti dosen kami yang berada di filsafat memiliki artikel yang layak untuk dipublikasikan mungkin bisa dimuat di majalah yang dikelola oleh UIN Palembang dan sebaliknya sehingga nanti kerjasama ini akan terus berkesinambungan, pungkasnya. HM
Rabu, 27 Juli 2022Kerthi Bali Research Center (KBRC) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (FEBP) Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar menggelar Stadium General atau kuliah umum, bertempat di Aula Indrapasta UNHI Denpasar, Kamis (30/6). Kuliah umum yang menghadirkan seorang guru besar dari La Trobe University yakni Prof. Nicholas Morris membawakan Ekonomi Kerthi Bali-Work Programme for Implementation of Bali Transformation Plan and Hindu Economics. Ketua Kerthi Bali Research Centre (KBRC) UNHI Denpasar, I Putu Fery Karyada, S.Pd.,M.A mengatakan, tujuan kuliah umum kali ini adalah mensosialisasikan lebih luas terkait konsep Ekonomi Kerthi Bali yang di gagas Gubernur, Wayan Koster di akhir tahun 2021 lalu. Menurutnya, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata UNHI Denpasar merupakan lembaga yang sangat tepat untuk mengkaji lebih dalam konsep Ekonomi Kerthi Bali. Karena Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata UNHI telah memiliki kurikulum yang memadukan antara keilmuan ekonomi dengan nilai-nilai kearifan lokal, ujarnya. Lebih lanjut Fery mengatakan, Ekonomi Kerthi Bali sangat erat dengan kearifan lokal. Sehingga pihaknya mencoba lebih awal mensosialisasikannya secara internal baik kepada dosen maupun mahasiswa, dengan harapan Ekonomi Kerthi Bali memberikan pandangan baru bagi para dosen dan mahasiswa untuk ditindaklanjuti sebagai kajian dalam pengembangan atau penguatan konsep tersebut. ementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata UNHI Denpasar, Dr. Putu Yudy Wijaya, SE.,M.Si menyatakan melalui Kuliah Umum kali ini telah banyak mendapatkan ilmu terkait transformasi ekonomi Bali kedepan, yang akan mengacu kepada keberadaan kearifan lokal. Sehingga orientasi ekonomi kita tidak semata-mata berbicara masalah pertumbuhan dan kapital, melainkan bagaimana transformasi ekonomi ini bisa mengaplikasikan kearifan lokal yang ada di Bali,ucapnya. Menurut Dekan, Ekonomi Kerthi Bali adalah ekonomi yang sudah banyak diterapkan atau dicoba bahkan digali oleh para peneliti di luar negeri. Harapannya ke depan jika kita berbicara ekonomi bukan hanya dari sisi kuantitatif dan nominal, tapi bagaimana ekonomi bisa memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat khususnya di Bali. Menariknya, Ekonomi Kerti Bali adalah konsep ekonomi yang memandang tidak hanya hal fisik atau material, namun ada unsur kepribadian manusianya yang salah satunya adalah prinsip kebahagiaan Sekala dan Niskala. HM
Sabtu, 02 Juli 2022πΌπ°π·π°ππΈπππ° ππΌππΌ π ππΌππΌ π±π΄πππ΄πΌπ π³π΄π½πΆπ°π½ ππ΄πΊππΎπ ππ΄ππΊπ°πΈπ π³π΄π½πΆπ°π½ πΏππ΄πππ°ππΈ πΌπ΄ππ΄πΊπ° π³πΈ π»πΎπΌπ±π° ππΊ π½π°ππΈπΎπ½π°π» (π²π°π±πΎπ ; πΏπ΄ππΈππ°πΈ π³πΈππΈ, ππ°π΄πΊππΎπ½π³πΎ, πΏπ΄ππ°π½πππ΄) π³πΈπ³π°πΌπΏπΈπ½πΆπΈ πΏπ΄πΌπ±πΈπ½π° ππΊπΌ
Selasa, 14 Juni 2022Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Teten Masduki mengunjungi Kampus Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Jumat (6/5/2022) sore. Mengawali kedatangan Menteri meninjau International Centre for Cultural Studies (ICCS), Purana Wellness by Griya Sehat Unhi Bali. Purana Wellness ini, merupakan pusat untuk mempelajari kearifan lokal yang bersumber dari sastra. Purana Wellness ini bermakna sebagai kebugaran berdasarkan lontar Bali kuno, melestarikan ramuan leluhur kehidupan orang Bali. Teten mengungkapkan ketertarikan terhadap Unhi selangkah lebih maju dalam pengembangan pusat kebugaran. Dimana Unhi mampu menjaga warisan budaya berupa lontar hingga menerapkan denhan mengahilkan produk kearifan lokal yang bersumber dari alam Bali. Lebih jauh Teten mengutarakan, saat ini Kementerian Koperasi sedang menata ekosistem untuk tumbuh dan berkembanganya Koperasi dan UMKM mulai dari akses pembiayaan, akses pasar, teknologi, pengembangan kewirausahaan. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Cipata Kerja. Kita ingin koperasi tidak lagi dipandang sebagai ekonomi subsistem, ekonomi rumah tangga atau bamper ekonomi karena faktanya ekonomi nasional ditopang UMKM, urainya. Bukan saat krisis saja UMKM menjadi bamper, seperti tahun 1998, maupun saat pandemi. Padahal potensi ekonomi luar biasa, karena 97 persen lapangan kerja disediakan UMKM. Padahal UMKM berakses 19,8 persen kredit perbankan, yang besar 80 persen kredit perbankan. Ini harusnya berubah cara pandang dan kebijakan pemerintah termasuk di kampus sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Tidak dipungkiri, lanjut Teten, memang ada catatan, dunia meperingatkan Indonesia agar menyediakan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Karena selama ini 97 persen penyediaan lapangan kerja nasional itu sebenarnya hampir sama dengan usaha mikro yaitu 92 persen dari 97 persen itu adalah perusahaan mikro. Kita tidak bisa lagi membiarkan ekonomi mikro ini menjadi subsistenden memperbaikinya, sambungnya. Untuk itu, pihaknya berharap terhadap kampus itu bukan lagi www mencetak lulusan pencari kerja baik di swasta maupun menjadi pegawai negeri. Namun, kampus harus mampu mencetak lulusan yang siap bertarung untuk menjadi enterpreuner dengan mampu meciptakan lapangan kerja. Dengan pemaparan dari Unhi, pihaknya sangat tertarik dan menjalin kerja sama untuk mengembangkan inkubator bisnis. Bali sendiri memiliki potensi besar untuk melahirkan enterpreuner kelas dunia. Saya berjanji, kebetulan ada Kepres kewirausahaan yang ingin mencetak enterpreuner baru dan kita masih liat. Kita 2045 akan menjadi negara maju yang akan menjadi empat kekuatan negara maju di dunia setelah Amerika, India, Cina dan Indonesia, terangnya. Indonesia sendiri masih kurang enterpreuner. Dari catatan Indonesia baru tercatat hanya memiliki 3,47 persen. Sementara untuk menjadi negara maju minimum 4 persen. Dan di negara maju sudah mencapai 10 hingga 12 persen. Jadi, masa depan ekonomi Indonesia ada pada sektor UMKM. Tapi harus menjadi UMKM yang berkualitas dan memiliki daya saing di pasar domestik atau global. Kementerian Koperasi sudah mengumumkan masa depan Indonesia adalah UMKM yang berbasis kreativitas dan inovasi yang berpusat di Bali. Sementara Rektor Unhi, Prof. Dr. I Made Damriyasa, mengenalkan kearifan lokal Bali kepada Menteri Koperasi dan UMKM terkait kebugaran. Dan pada kesempatan baik nanti (G20, red) yang akan mengangkat perekonomian Bali. Agar keberimbangan yang tidak bertumpu pada satu sektor pariwisata saja. Ke depan, kata Damriyasa, akan mencetak lulusan pengusaha atau enterpreuner maupun mengembangkan agro enterpreuner, termasuk dibekali pendidikan seni dan budaya. Produk yang sudah diproduksi di Unhi berupa jamu, obat-obat yang melibatkan alumni, dosen, maupun tenant yang diinkubasi di Unhi, terangnya. Lebih jauh, Damriyasa menekankan harus mampu menjaga kualitas, higenis, dan ujiannya nanti saat G20 kalau ini memang lolos akan menjadi promosi di kancah internasional. Kita sebenarnya bisa mengembangakan UMKM ini untuk masuk ke pasar Internasional, karena sumber bahan baku yang ada di Bali yang melimpah dan didukung SDM, pungkasnya. Pada kesempatan itu, Menteri Teten Masduki juga berkesempatan menanam pohon Rijasa di halaman kampus Unhi Denpasar. Sebagai simbol bahwa Kementerian mendukung Unhi sebagai perguruan tinggi yang mampu mengembangkan produk wellnes atau kebugaran berbahan alami. HM
Jumat, 20 Mei 2022