background

BERITA

Menteri Koperasi dan UKM Tertarik Produk Wellness UNHI


Image

Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Teten Masduki mengunjungi Kampus Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Jumat (6/5/2022) sore. Mengawali kedatangan Menteri meninjau International Centre for Cultural Studies (ICCS), Purana Wellness by Griya Sehat Unhi Bali.

Purana Wellness ini, merupakan pusat untuk mempelajari kearifan lokal yang bersumber dari sastra. Purana Wellness ini bermakna sebagai kebugaran berdasarkan lontar Bali kuno, melestarikan ramuan leluhur kehidupan orang Bali.

Teten mengungkapkan ketertarikan terhadap Unhi selangkah lebih maju dalam pengembangan pusat kebugaran. Dimana Unhi mampu menjaga warisan budaya berupa lontar hingga menerapkan denhan mengahilkan produk kearifan lokal yang bersumber dari alam Bali.

Lebih jauh Teten mengutarakan, saat ini Kementerian Koperasi sedang menata ekosistem untuk tumbuh dan berkembanganya Koperasi dan UMKM mulai dari akses pembiayaan, akses pasar, teknologi, pengembangan kewirausahaan. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Cipata Kerja.

“Kita ingin koperasi tidak lagi dipandang sebagai ekonomi subsistem, ekonomi rumah tangga atau bamper ekonomi karena faktanya ekonomi nasional ditopang UMKM,” urainya.

Bukan saat krisis saja UMKM menjadi bamper, seperti tahun 1998, maupun saat pandemi. Padahal potensi ekonomi luar biasa, karena 97 persen lapangan kerja disediakan UMKM.

Padahal UMKM berakses 19,8 persen kredit perbankan, yang besar 80 persen kredit perbankan. Ini harusnya berubah cara pandang dan kebijakan pemerintah termasuk di kampus sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Tidak dipungkiri, lanjut Teten, memang ada catatan, dunia meperingatkan Indonesia agar menyediakan lapangan pekerjaan yang berkualitas.

Karena selama ini 97 persen penyediaan lapangan kerja nasional itu sebenarnya hampir sama dengan usaha mikro yaitu 92 persen dari 97 persen itu adalah perusahaan mikro.

“Kita tidak bisa lagi membiarkan ekonomi mikro ini menjadi subsistenden memperbaikinya,” sambungnya.

Untuk itu, pihaknya berharap terhadap kampus itu bukan lagi www mencetak lulusan pencari kerja baik di swasta maupun menjadi pegawai negeri.

Namun, kampus harus mampu mencetak lulusan yang siap bertarung untuk menjadi enterpreuner dengan mampu meciptakan lapangan kerja.

Dengan pemaparan dari Unhi, pihaknya sangat tertarik dan menjalin kerja sama untuk mengembangkan inkubator bisnis. Bali sendiri memiliki potensi besar untuk melahirkan enterpreuner kelas dunia.

“Saya berjanji, kebetulan ada Kepres kewirausahaan yang ingin mencetak enterpreuner baru dan kita masih liat. Kita 2045 akan menjadi negara maju yang akan menjadi empat kekuatan negara maju di dunia setelah Amerika, India, Cina dan Indonesia,” terangnya.

Indonesia sendiri masih kurang enterpreuner. Dari catatan Indonesia baru tercatat hanya memiliki 3,47 persen. Sementara untuk menjadi negara maju minimum 4 persen. Dan di negara maju sudah mencapai 10 hingga 12 persen.

Jadi, masa depan ekonomi Indonesia ada pada sektor UMKM. Tapi harus menjadi UMKM yang berkualitas dan memiliki daya saing di pasar domestik atau global. Kementerian Koperasi sudah mengumumkan masa depan Indonesia adalah UMKM yang berbasis kreativitas dan inovasi yang berpusat di Bali.

Sementara Rektor Unhi, Prof. Dr. I Made Damriyasa, mengenalkan kearifan lokal Bali kepada Menteri Koperasi dan UMKM terkait kebugaran. Dan pada kesempatan baik nanti (G20, red) yang akan mengangkat perekonomian Bali. Agar keberimbangan yang tidak bertumpu pada satu sektor pariwisata saja.

Ke depan, kata Damriyasa, akan mencetak lulusan pengusaha atau enterpreuner maupun mengembangkan agro enterpreuner, termasuk dibekali pendidikan seni dan budaya.

“Produk yang sudah diproduksi di Unhi berupa jamu, obat-obat yang melibatkan alumni, dosen, maupun tenant yang diinkubasi di Unhi,” terangnya. Lebih jauh, Damriyasa menekankan harus mampu menjaga kualitas, higenis, dan ujiannya nanti saat G20 kalau ini memang lolos akan menjadi promosi di kancah internasional.

“Kita sebenarnya bisa mengembangakan UMKM ini untuk masuk ke pasar Internasional, karena sumber bahan baku yang ada di Bali yang melimpah dan didukung SDM,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Menteri Teten Masduki juga berkesempatan menanam pohon Rijasa di halaman kampus Unhi Denpasar. Sebagai simbol bahwa Kementerian mendukung Unhi sebagai perguruan tinggi yang mampu mengembangkan produk wellnes atau kebugaran berbahan alami. HM