background

BERITA

Berita Utama


Berita Terbaru

Image
Jumat, 20 Mei 2022
Wisuda Ke 60, UNHI Akan Menjadi Universitas Pencetak Pengusaha

Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar memang perguruan tinggi yang patut diperhitungkan dikancah dunia pendidikan. Pasalnya, kampus yang lahir tahun 1963 silam tersebut kini berorientasi kepada pembelajaran yang tidak lagi sebagai Riset University, melainkan Entrepreneur University. Pada upacara Wisuda Sarjana ke-60, Magister ke-31 dan Doktor ke-19 bertempat di Bali Safari and Marine Park Gianyar, sabtu (7/5), UNHI berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya akan menjadi tenaga kerja semata, namun lebih kepada menjadikan tamatan UNHI sebagai pengusaha. Oleh karena itu tentu yang menjadi perhatian khusus Universitas Hindu Indonesia saat ini adalah pengembangan inkubator bisnis. Seperti kunjungan pak Menteri Koperasi dan UKM kemarin (6 Mei 2022) ke kampus UNHI adalah salah satu bentuk bagaimana mengajak UNHI membangun ekosistem UMKM tidak lagi menjadi Buffer Ekonomi, akan tetapi menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, ujar Rektor UNHI, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, M.S seraya menambahkan Wisuda UNHI kali ini spesial karena untuk pertama kalinya dilakukan wisuda pada Program Studi Magister Manajemen. Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Prof. Dr. Phil. I Ketut Ardhana, MA berharap kedepannya UNHI mampu menjadikan lulusannya memiliki karya yang bermanfaat untuk masyarakat. Seperti misalnya pada program doktor harus ada perubahan mindset. Jika selama ini program S3 hanya berkutat kepada teori dan diselesaikan melalui disertasi, namun kedepannya agar bisa terjadi perkuliahan yang aplikatif dalam artian ikut bekerja, sehingga UNHI akan merumuskan bagaimana nantinya tertuju kepada industri budaya, utamanya industri budaya lokal, harap Prof. Ardhana. Pembina Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, S.Ip dalam kesempatan tersebut memberi arahan kepada para lulusan di semua jenjang untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa dan negara. Tentu dengan bersih moral, memegang nilai-nilai Pancasila serta kuat rasa patriotisme, tegas mantan Pangdam IX/ Udayana ini. Pada upacara wisuda kali ini, UNHI melepas sebanyak 390 orang wisudawan dengan rincian, Sarjana (S1) Fakultas Ilmu Agama, Seni dan Budaya sebanyak 3 orang, Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Bisnis dan Pariwisata sebanyak 317 orang, Sarjana (S1) Fakultas Teknologi Informasi dan Sains sebanyak 3 orang, Sarjana (S1) Fakultas Teknik sebanyak 11 orang, Sarjana (S1) Fakultas Pendidikan sebanyak 20 orang, Sarjana (S1) Fakultas Kesehatan sebanyak 5 orang, Sarjana (S1) Fakultas Hukum sebanyak 7 orang, sementara pada Program Magister (S2) sebanyak 12 orang dan Program Doktoral (S3) sebanyak 12 orang. Wisudawan terbaik untuk program Sarjana diraih oleh Anak Agung Ayu Reka Andjani, S.Kes dengan IPK: 3,99 (Cum Laude) dari Program Studi Kesehatan Ayurweda, Fakultas Kesehatan. Wisudawan terbaik untuk program Magister diraih oleh I Komang Dwi Yasa, M.M dengan IPK: 3,89 (Cum Laude) dari Program Magister Manajemen, serta Wisudawan terbaik untuk program Doktor diraih oleh Dr. Dra. Ni Nengah Karuniati, M.AP dengan IPK: 3,81 (Cum Laude) dari Program Doktor Ilmu Agama dan Kebudayaan. HM

Image
Kamis, 28 April 2022
UNHI Kukuhkan Prof Morris Sebagai Visiting Professor

Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi asal Australia, Nicholas Morris secara resmi dikukuhkan sebagai Visiting Professor pada Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar dalam Sidang Senat Terbuka di Aula Taman Asoka Kampus Unhi Denpasar, Senin (18/4). Rektor Unhi Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS., mengungkapkan, Morris sangat tertarik untuk mempelajari dan mendalami Ekonomi Kerthi Bali di Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata Unhi. Selain itu, pengukuhan visiting professor ini juga membuktikan bahwa Unhi terus bergerak mengembangkan diri. Melihat ketertarikan Prof. Nicholas Morris dengan kearifan lokal yang kita miliki dan ingin mendalami Ekonomi Kerthi Bali, maka sangat tepat kalau beliau dikukuhkan sebagai visiting professor di Universitas Hindu Indonesia Denpasar, kata Damriyasa. Damriyasa optimis, setelah dikukuhkannya akademisi kenamaan tersebut, Unhi mampu mengembangkan perekonomian Bali berbasis kearifan lokal. Sebab, kini Morris telah menjadi bagian dari perguruan tinggi yang dipimpinnya itu. Di samping juga dapat membangkitkan kesadaran masyarakat Bali untuk lebih mendalami dan membangkitkan kearifan lokal yang diwarisi oleh leluhur. Jadi, dengan kita mengukuhkan visiting professor ini tentu akan memperkuat jajaran reputasi akademik yang kita miliki di Universitas Hindu Indonesia Denpasar, terutama di Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata, jelasnya. Ke depan, Unhi Denpasar akan terus mengajak professor (Guru Besar) luar negeri untuk menjadi bagian dari Undi Denpasar. Sehingga, suasana akademik menjadi lebih meningkat dan berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing global. Jadi inilah keunggulan dari Universitas Hindu Indonesia, sehingga kami mengajak masyarakat Bali terutama generasi muda yang ingin belajar ekonomi, bisnis, dan pariwisata, jangan ragu-ragu untuk belajar ke Universitas Hindu Indonesia, Damriyasa menambahkan. Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Prof. Dr. phil. I Ketut Ardhana, M.A berharap, dengan dikukuhkannya visiting professor ini, ke depan Unhi Denpasar semakin berdaya saing dan terus meningkatkan mutu pendidikannya untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sebab, dengan sentuhan Guru Besar yang memiliki bidang ilmu tertentu akan menambah wawasan mahasiswa untuk bersaing dalam dunia kerja. Pengukukan Visiting Prof. Nicholas Morris dilakukan langsung oleh rektor dan dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Widya Kerthi. Sejumlah mahasiswa Unhi juga tampak hadir. HM

Image
Kamis, 28 April 2022
KBRC UNHI Laksanakan Program Bangkitkan Baliku di KWT Bedetan Perancak

Kerthi Bali Research Centre (KBRC) Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar tak henti-henti berkiprah dalam upaya membantu peningkatan perekonomian masyarakat Bali melalui produk lokalnya. Kali ini KBRC yang di nahkodai akademisi UNHI, I Putu Fery Karyada, S.Pd.,M.A melakukan kunjungan di Kelompok wanita tani (KWT) Bedetan Perancak Jembrana, rabu (27/4). Hari ini merupakan kunjungan yang kedua ke KWT Bedetan Perancak Jembrana, di mana kegiatan kali ini merupakan tindak lanjut dari program Bangkitkan Baliku. Program itu merupakan kolaboratif antara universitas, coorporasi, dan pemprov Bali, ujar Fery. Fery mengatakan, Bangkitkan Baliku merupakan program yang diinisiasi oleh Universitas Trisakti dan Universitas Esa Unggul Jakarta yang berkolaborasi dengan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar. Sementara tim pelaksana program Bangkitkan Baliku dilakukan oleh Kerthi Bali Research Centre bersama PT. Impact Pratama Industri, Tbk yang bertujuan untuk membuat inovasi yakni membangun teknologi pengering berbasis solar panel, yakni Solar Dry Dup. Tujuan pembangunan alat ini adalah untuk memotong tingkat kelamaan dalam pengeringan ikan. Program ini dilakukan mengingat KWT Perancak sangat terkenal dengan proses bedetan pengering ikan sehingga dengan bantuan dari teknologi ini akan menambah tingkat produktivitas dari kelompok ikan yang ada di prancak ini, imbuhnya. Dalam kunjungan yang juga melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali serta Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana, juga dilakukan pengukuran lahan yang akan digunakan untuk membangun solar dry dup. Pembangunan solar dry dup merupakan teknologi green atau tanpa menggunakan energi listrik langsung karena sepenuhnya memanfaatkan solar panel, sehingga pada akhirnya teknologi ini selaras dengan program Provinsi Bali yakni mengarah kepada green product, atau ramah lingkungan, ucap Fery. Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, I Putu Wiwa Wirawan, S.Pi sangat mengapresiasi kegiatan ini utamanya terkait dengan Ekonomi Kerthi Bali. Menurutnya salah satu peta jalan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali adalah memberdayakan UMKM yang ada di Provinsi Bali, salah satunya yang diangkat adalah Kabupaten Jembrana. Kami dari pemerintah sangat siap untuk memfasilitasi, bekerjasama, baik dengan pihak swasta maupun dinas terkait yang berada di Kabupaten Jembrana, tegasnya seraya menambahkan tujuan yang ingin dicapai adalah kegiatan ini bisa berlanjut serta bisa memberikan manfaat terhadap kelompok itu sendiri dan lingkungannya. PT Impact Pratama Industri, Tbk melihat Bali memiliki potensi yang cukup, utamanya dalam sektor perikanan. Pihaknya hadir di KWT Perancak untuk membantu pemrosesan pengeringan ikan. Yakni membantu dari segi teknik yang bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Bali bahkan Jakarta serta para pemangku kepentingan di desa Perancak Kabupaten Jembrana. Nah kami juga sudah berbicara dengan ibu-ibu yang ada di sini, terkait dengan pemanfaatan tenaga wanita agar dapat meningkatkan penghasilan mereka dan juga meningkatkan kualitas hasil produk yang dapat dijual kepada masyarakat, ujar Sugiarto Romeli selaku Direktur Bisnis Development and Sustainability. Diharapkan dengan pola ini akan mampu membangkitkan sentra perikanan yang ada di Kabupaten Jembrana. KP

Image
Senin, 04 April 2022
Ketua Dekranasda Ny. Putri Koster Menyambut Baik Rencana Penelitian dan Survei LPPM UNHI di Bidang Perlindungan Warisan Budaya Bali

Ketua Dekranasda Ny. Putri Koster Menyambut Baik Rencana Penelitian dan Survei LPPM UNHI di Bidang Perlindungan Warisan Budaya Bali Denpasar - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menyambut baik rencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNHI Denpasar untuk melakukan survei dan penelitian di bidang perlindungan warisan budaya (kain tenun tradisional endek). Pihaknya mengajak para akademisi untuk turut menjaga warisan budaya Bali melalui data yang di dapat melalui penelitian dan survei akademis. "Penelitian dan survei itu sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk menjalankan program pemerintah untuk diterapkan dalam masyarakat", hal ini disampaikannya saat menerima audensi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Hindu Indonesia, di ruang rapat Jaya Sabha-Denpasar, Minggu (3/4). "Bali siap menjadi etalase ditingkat nasional, tetapi Bali juga harus siap untuk menjadi tuan rumah, dengan memanfaatkan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) yang di bangun diatas kawasan Eks Galian C Gunaksa, Kabupaten Klungkung seluas 334 hektar are. Pusat Kebudayaan Bali merupakan sebuah mahakarya monumental pada era terkini sebagai program prioritas membangun adat istiadat, seni-budaya dan kearifan lokal Bali", tegas Ny. Putri Koster. Penelitian dan survei menjadi sangat penting sebagai landasan untuk mengambil kebijakan dalam menentukan lanjutan pembangunan daerah Bali nantinya. Sehingga kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sebuah universitas dengan pemerintah akan sangat membantu pemerintah dalam menentukan arah pembangunan nantinya yang disesuaikan dengan data yang ditemukan. Pada kesempatan ini, Ny. Putri Koster menjelaskan bahwa kebudayaan daerah kita menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita sebagai generasi muda. "Mari kita jaga kelestarian budaya dan kerajinan lokal yang digarap oleh saudara kita sendiri. Jangan sampai Bali kehilangan penenun kain tenun tradisional endek karena hasil tenunnya tidak ada yang membeli dan menggunakan. Karena dengan adanya kita yang berperan sebagai pembeli secara otomatis memberikan kesempatan bagi produsen untuk berkarya dan menenun kain endek nya", imbuhnya. Dengan kualitas yang bagus, maka penentuan harga yang pantas juga dapat dilakukan. Sehingga dapat senantiasa untuk memuliakan produknya, hanya dengan mulai untuk menggunakan kain tradisionalnya. Dihadapan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNHI Denpasar Made Novia Indriani, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster menambahkan agar LPPM UNHI melakukan penelitian dan survei yang akurat Terkait warisan budaya terutama perkembangan produksi dan penggunaan kain tenun tradisional endek khas Bali oleh masyarakat saat ini. Terlebih setelah di berlakukannya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021, dapat dikatakan bahwa IKM menjadi tumpuan roda perekonomian di masa pandemi Covid-19. "Ada baiknya penggunaan kain tenun tradisional apakah itu masih dalam bentuk lembaran kain (Kamen) ataupun sudah dijadikan pakaian untuk digunakan oleh diri sendiri terlebih dahulu, kemudian di ketok tularkan kepada anggota keluarga dan tidak menutup kemungkinan kita juga mampu berperan untuk menularkan penggunaan kain tenun endek kepada lingkungan terdekat (tetangga dan teman kerja). Maka dari itu, saya yakin warisan kain tenun tradisional endek tidak akan punah dimasa ke depannya", ungkapnya. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNHI Denpasar Made Novia Indriani mengatakan pihaknya sangat terbantu dengan ulasan dan paparan yang diberikan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali. Dan untuk ke depannya, tentu penelitian dan survei akan memberikan peluang kerjasama yang baik dengan pemerintah terkhusus untuk menyajikan informasi berbentuk data.

Image
Rabu, 30 Maret 2022
Universitas Hindu Indonesia Siap Buka Fakultas Kedokteran

Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar mempersiapkan diri secara maksimal untuk membuka fakultas kedokteran. Unhi punya modal yang kuat karena telah mengelola Fakultas Kesehatan Ayurweda yang berfokus pada pengembangan kesehatan tradisional. Sejauh ini, rencana tersebut baru berupa usalan yang disampaikan langsung kepada Koordinator Staf Khusus Presiden RI, A.A. Ari Dwipayana dan Wakil Gubernur Bali, Prof. Dr. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) di sela kegiatan Widya Sancaya #1 Bedah Buku Padma Bhuwana Bali di kampus Unhi, Jalan Sanggalangit Denpasar, Sabtu (19/3/2022). Mewakali Rektor Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS., Wakil Rektor III Unhi Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si., menjelaskan, kehadiran Fakultas Kedokteran sangat dinantikan sebagai wadah mengolaborasikan antara kesehatan tradisional dengan kesehatan modern. Oleh karena itu, civitas akademika mengusulkan agar Unhi bisa memiliki fakultas kedokteran. Sehingga, antara kesehatan tradisional dengan kesehatan modern bisa dikembangkan di Unhi Denpasar yang merupakan perguruan tinggi swasta milik umat Hindu. Kami civitas akademika Unhi Denpasar sangat berharap dan meminta kepada Koordinator Staf Khusus Kepresidenan RI, Bapak Ari Dwipayana agar ngicenin (memberikan, red) kami satu pengembangan fakultas lagi, yaitu Fakultas Kedokteran. Kami telah memiliki generasi-generasi muda yang potensial untuk bisa mengembangkan itu, kata Putu Sarjana yang disambut hangat oleh Ari Dwipayana dan Cok Ace. Dengan dibukanya Fakultas Kedokteran, Sarjana mengatakan apa yang menjadi harapan umat Hindu akan terjawab di Unhi Denpasar. Dimana, keilmuan terkait dengan kolaborasi antara kesehatan tradisional dengan kesehatan modern bisa didapatkan di Unhi Denpasar. Untuk menyandingkan kemampuan kesehatan tradisonal itu, kami civitas akademika sangat berharap memiliki Fakultas Kedokteran, dengan harapan apa yang kami miliki sebagai modal kekuatan yaitu lokal genius dalam bidang obat-obatan secara tradisional bisa diadopsi dan dikaji secara modern oleh Fakultas Kedokteran, sehingga bisa dikolaborasi antara medis dan non-medis, ujarnya. Dengan demikian, lanjut Sarjana, obat-obatan tradisional yang diadopsi tersebut akan menjadi produk obat-obatan dunia modern yang bisa memberikan jawaban kepada manusia Bali dan manusia seluruhnya di bumi ini bahwa ada sebuah penemuan-penemuan yang sangat spesifikasi yang dimiliki oleh Unhi terkait dengan obat tradisional. Meskipun tradisional, namun sudah menjadi produk-produk internasional yang bisa dijadikan sebagai akomodasi bagi dunia kesehatan modern. HM

Image
Rabu, 30 Maret 2022
KBRC UNHI Akan Jadikan Desa Les Sebagai Percontohan

Menangkap konsep Gubernur Koster yakni Ekonomi Kerthi Bali, Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar bertindak cepat dengan membentuk Ekonomi Kerthi Bali Research Centre (KBRC). Terbentuk sejak akhir tahun 2021 lalu, Tim Ekonomi Kerthi Bali Research Centre melihat konsep tersebut masih awal, sehingga tim yang di pimpin I Putu Fery Karyada, S.Pd.,M.A akan melakukan kajian baik secara teoritis maupun implementatif. Selain mengkaji Ekonomi Kerthi Bali, tim ini juga mengimplementasikannya di masyarakat. Salah satu implementasi KBRC UNHI adalah melakukan kunjungan ke lapangan untuk menggali aktivitas sub sector yang ada di Ekonomi Kerthi Bali, salah satunya melihat sub sector pariwisata. Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng dipilih sebagai desa percontohan. Di Buleleng bagian timur tersebut di lihat, apakah aktivitas ekonomi masyarakat Desa Les sudah mendekati Ekonomi Kerthi Bali yang basisnya memiliki kearifan lokal, bersifat suistanable (berkelanjutan), dan mendukung potensi-potensi yang ada di lokal Desa Les. Tim Ekonomi Kerthi Bali Research Centre (KBRC) UNHI, bersama perangkat Desa Les, Dinas Pariwisata Provinsi Bali serta kelompok ahli bidang pariwisata pemerintah Provinsi Bali juga sudah melihat langsung potensi yang ada di Desa Les, selasa (29/3). Ketua KBRC UNHI, I Putu Fery Karyada mengatakan potensi yang dimiliki sangat banyak, tentunya potensi yang dimiliki masih bersifat Genuine (murni). Dalam artian masyarakatnya sendiri yang masih mengelola aktivitas perekonomian, belum tersentuh aktivitas investor didalamnya. Dengan demikian, menurut Fery, kegiatan ekonomi di Desa Les kemungkinan akan dijadikan percontohan karena sesuai dengan konsep ekonomi Kerthi Bali di bidang pariwisata. Salah satu yang terkenal adalah terumbu karang. Petani atau nelayan didesa setempat sangat peduli dengan lingkungan, tidak hanya mengeksploitasi lingkungannya, tetapi menanam kembali dengan membuat inovasi terkait budi daya terumbu karang. Itu luar biasa sekali, sangat terkenal, dan salah satu aktivitas yang mencirikan ekonomi Kerthi Bali, yaitu tidak merusak alam, namun lebih kepada menghargai kekayaan yang ada didesa tersebut. Jadi konsep yang ada di Desa Les menurut saya bukan MICE Tourism, tetapi Quality Tourism, dan sudah mengarah kesana. Sekarang tinggal mendata kembali apa saja yang kurang selama ini dan kita akan mulai dampingi dengan membuatkan program terkait permasalahan apa yang dihadapi selama ini, dengan jangka panjang yakni tiga tahun yang ujungnya nanti adalah Desa Les menjadi percontohan aktivitas ekonomi Kerthi Bali di sub sector pariwisata, jelas Fery. Berbicara Desa Les sesungguhnya desa yang biasa-biasa saja, namun ada keistimewaan yang mendalam daripada sekedar secara visual yang indah. Desa ini memiliki masyarakat yang istimewa, dan masyarakat itu menjadi modal sebetulnya dalam menjadikan perubahan yang positif kurang lebih selama 20 tahun. Artinya Desa Les tersebut bukan desa kemarin sore yang dikembangkan untuk menjadi terkenal, ini nggak! ini adalah proses dua puluh tahun yang artinya konsistensi Desa Les untuk mempertahankan keistimewaan mereka khususnya dalam hal konservasi dan pariwisata berkelanjutan itu sudah terbukti, ujar Dr. (H.C) Cipto Aji Gunawan selaku kelompok ahli bidang pariwisata Pemprov Bali saat ditemui seusai kegiatan. Cipto menambahkan, Desa Les masuk ke dunia pariwisata sejak tahun 2012 dan ketika masyarakat setempat sadar dengan pariwisata konservasi, maka hingga saat ini Desa Les sudah terkenal dan bahkan sudah menjalin kerjasama dengan berbagai institusi internasional. Terkait Quality Tourism atau pariwisata berkualitas, menurut Cipto pariwisata tersebut salah satu masalahnya adalah masyarakatnya terkadang terbawa dengan kesenangan berkelanjutan sehingga melupakan nilai esensi dari pariwisata itu sendiri. Kita ingin membangun pariwisata berkualitas disini. Jangan dibawa ke hal-hal lain yang berpotensi mencederai pariwisata itu sendiri, imbuhnya seraya menambahkan pemikiran tersebut sangat selaras dengan program Gubernur Koster, yakni pariwisata kedepan bukan pariwisata yang hura-hura dengan mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya tanpa control yang akhirnya merugikan baik dari sisi lingkungan maupun dari sisi budaya. Sementara itu Perbekel Desa Les, Gede Adi Wistara, SH menyatakan terima kasihnya atas perhatian Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar melalui Tim Ekonomi Kerthi Bali Research Centre, kelompok ahli bidang pariwisata, serta Dinas Pariwisata Pemprov Bali dan memohon agar potensi Desa Les lebih dikembangkan serta diberikan perhatian agar masyarakat Desa Les kedepannya bisa mendapat manfaat dan kesejahteraan desa serta tercapainya program pemerintah Provinsi Bali. Adi membeberkan banyak potensi yang ada di Desa Les. Sebagian besar UMKM dan potensi alam yakni kelautan atau bahari, selain itu juga pengelolaan hutan desa, air terjun, kelompok tani seperti petani garam tradisional, gula juruh atau gula lontar, serta pembuatan minyak kelapa atau minyak tandusan. Dari potensi yang kami miliki semoga menjadi perhatian dari Pemprov Bali terkait program Ekonomi Kerthi Balinya, ucapnya sembari berharap terkait pariwisata, pihaknya ingin ketika berkembang tidak akan merusak alam dan potensi yang sudah ada di Desa Les. Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti mahasiswa dan akademisi UNHI Denpasar tidak hanya melakukan aktivitas akademiknya dikampus, namun juga turun langsung kelapangan dengan melihat realita dan memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat dalam menyelesaikan problematika dan ilmu ini sangat berguna nantinya di UNHI Denpasar. HM